Monday, July 22, 2013

Macaroon Aneh Magali, Yummy!


Identitas Buku
Judul buku : Macaroon Love – Cinta Berjuta Rasa
Pengarang : Winda Krisnadefa
Penerbit : Qanita (PT. Mizan Pustaka)
Terbit : Maret 2013
Tebal buku : 264 hlm, 18cm
Harga Buku : Rp. 47.000,-

Nama, keluarga, kepribadian, dan selera, semuanya aneh. Jodhi, ayah yang hanya dapat ditemuinya dua bulan dalam setahun. Memiliki sepupu dengan nama yang tak kalah aneh, Beau. Serta dibesarkan oleh Nene sang nenek nyentrik. Itulah Magali. Perempuan anti mainstream, terutama untuk urusan makanan. Makan french fries dicocol es krim sundae, itu hal biasa baginya.

“Andai namaku bukan Magali.” Masih menjadi birthday wish-lebih tepatnya ritual-di ulang tahunnya yang ke-24 sebelum ia bertemu dengan Ammar. Pria pemilik restoran “Suguhan Magali”. Pria yang mulai mengubah cara Magali memandang dan menilai namanya. Pria yang mengenalkan Magali pada rasa teraneh, rasa cinta (?).

***

Cover dan judulnya sangat menjual, suka. Sayang, blurb kurang menarik. Terlalu biasa. Tidak membangkitkan rasa penasaran.

Di awal novel, pembaca akan disuguhi dengan deskripsi mengenai para tokoh dan kehidupannya. Pergulatan batin, atau ingatan masa lalu para tokoh akan banyak ditemui, terutama tokoh Magali. Sekilas mungkin terlihat membosankan, tapi kata-kata yang diramu menjadi kalimat oleh penulis ringan dan mudah dimengerti, membuatnya tolerable. Bahkan menjadi bagian penting yang bila dilewatkan akan merusak rangkaian cerita.


Karakter utama perempuan di novel ini bukan tipe yang mudah disukai. Sebagai pembaca, aku sendiri tidak terlalu menyukai karakter Magali.*ditimpuk fans Magali* Karakternya sinis, pesimis, dan sering memandang orang lain dengan cara yang negatif (atau tidak menyukai mereka) hanya karena orang itu terlalu mainstream menurutnya. Menurutku karakter Magali ini memiliki sedikit kontradiksi, ia ingin namanya normal seperti kebanyakan orang, tapi tidak suka disamakan dengan orang lain. Jadi ingat kata-kata Jodhi, “Normal itu ukurannya siapa, sih? ….” (hlm. 18).

Sebaliknya, aku menyukai karakter Ammar. Pria dengan sifat ceria, optimis, supel, percaya diri tinggi bahkan SKSD, seperti ketika pertama kali bertemu Magali di McD. Juga tidak ragu-ragu menunjukkan perhatian dan sayangnya pada orang yang dicintai. Aku juga suka karakter Jodhi. Ayah yang bijaksana dan cukup sabar memiliki anak seperti Magali.

Membaca novel ini tidak banyak menguras emosi dan air mata. Tapi mampu membuat aku senyum-senyum dan cekikikan sendiri saat membaca adegan romantisme antara Magali dan Ammar. Sampai aku ikut dibilang aneh waktu baca novel yang penuh dengan kata ‘aneh’ ini. Endingnya predictable, tapi prosesnya lezat, seperti wisata kuliner lewat buku. Sampai setengah perjalanan cerita aku masih bertanya-tanya di mana peran macaroon pada novel ini. Sebagai kata yang digunakan untuk judul, perannya kurang kuat. Sedikit terkejut ketika Magali diberi cobaan beruntun oleh penulis di ¾ cerita. Cerita diakhiri dengan hidangan yang cukup manis oleh penulis. 3 hal yang akan diingat selesai membaca, yaitu macaroon (karena gambar cover), Magali (namanya yang tidak umum), dan aneh (kata ini bertebaran di dalam novel).

Bagaimana? Tertarik membaca Macaroon Love? Jangan khawatir, novel ini bisa dilahap habis sebagai dessert setelah dinner. Recommended jika sedang mencari bacaan yang ringan dan tidak memeras otak. Akan lebih nikmat jika dihidangkan bersama video ini biar lebih terasa macaroon-nya. Hehe.


Loving You - Suju KRY, OST Panda and Hedgehog

Kepada penulis, penerbit, dan fans “Macaroon Love” mohon maaf kalau ada pendapatku yang tidak sesuai. Meminjam kalimat Magali, selera itu personal sekali bukan? Aku hanya menuliskan pendapat dari point of view pembaca. Seperti kata Ammar, bahwa point of view konsumen itu paling penting! :D. (mandapanda)

mandapanda eat Macaroon Love, yummy!

Tembalang, Semarang
13 Juli 2013
02.51 WIB


2 comments:

  1. Lama kali tdk update

    aku pengen baca nih novel, blm kesampaian

    ReplyDelete
  2. I think this is an informative post and it is very useful and knowledgeable. therefore, I would like to thank you for the efforts you have made in writing this article on read more

    ReplyDelete