Wednesday, November 14, 2012

Tabot Wisata Bengkulu

Berhubung hari ini (14Nopember2012) bertepatan dengan 1 Muharram 1434 H, penulis akan membagikan informasi mengenai tradisi upacara Tabot yang dilaksanakan di Bengkulu. Tulisan ini diambil dari web wisata Bengkulu.


Perayaan Tabot pada mulanya dibawa dan dikembangkan oleh orang-orang India asal Siphoy yang datang bersama datangnya tentara Inggris ke Bengkulu tahun 1685. Mereka datang ke Bengkulu dari Madras-Benggali India bagian selatan, bersama-sama bangsa Inggris semasa pendudukannya di Bengkulu. Salah satu pendatang tersebut adalah Ulama Syiah bernama Syeh Burhanuddin yang kemudian lebih dikenal dengan nama Imam Senggolo.

Beliau lah yang pertama kali memperkenalkan upacara Tabot kepada masyarakat Bengkulu yang berada di sekitar Benteng Marlborough pada saat itu. Upacara ini selanjutnya diwariskan kepada anak cucu keturunannya yang kemudian diantaranya ada yang berasimilasi dengan orang Bengkulu.

Monday, November 12, 2012

Kutukan Napas Cinta

Iseng-iseng ikut lomba CloseUp ScriptWriting karena obsesi pengen jadi penulis skenario,hehehe...
Cerita ini dibuat dadakan dengan ide yang dadakan juga karena udah deadline pemasukan karya (11 Nov 2012) dan dikirim kira2 jam 12 malem kurang beberapa menit. fiuh.....
Jadi ceritanya masih kacau dan berantakan seperti ini......
(gak apa2 lah buat pelajaran. hahahaha)

Mala (21), seorang mahasiswi jurusan sastra tingkat akhir yang belum pernah jatuh cinta. Mala memiliki sifat periang dan terkadang kekanak-kanakan. Suatu hari Mala kehilangan keceriaannya akibat ulahnya sendiri. Mala “dikutuk” gara-gara mencuri mangga dari halaman sebuah rumah tua. Rumah tua itu dihuni oleh seorang nenek misterius. Sang nenek murka ketika mengetahui Mala mencuri mangga di halaman rumahnya dan mengutuk Mala akan memiliki nafas yang tak sedap. Semenjak itu Mala tidak pernah tersenyum dan tertawa, karena malu. Mama Mala yang melihat perubahan anaknya tidak bisa tinggal diam. Berbagai cara dilakukan, dari mulai berobat ke dukun hingga ke berbagai dokter gigi. Mako, sahabat mala yang masih memiliki keturunan jepang, menyarankan Mala untuk berobat ke sebuah klinik gigi. Berdasarkan cerita Mako, salah satu teman mereka yang menderita penyakit mulut aroma tak sedap sejak lahir bisa sembuh ketika berobat ke klinik gigi itu. Di sanalah Mala bertemu dengan Radit.

Radit (22), mahasiswa kedokteran gigi tingkat akhir yang sedang kerja magang di klinik gigi tempat Mala berobat. Klinik itu milik keluarga teman kampus Radit bernama Tanya (22) yang dijalankan oleh kakaknya yang juga dokter gigi, Adrian (25). Diam-diam Tanya menyimpan perasaan pada Radit, sementara Radit mulai jatuh hati pada Mala. Kakak Tanya, Adrian juga menyimpan perasaan pada Mala.

Setelah berobat di klinik ini kondisi Mala bisa sedikit membaik, tapi tidak permanen, hanya bertahan beberapa hari. Karena itu, Mala harus rutin berobat ke klinik ini setiap minggunya. Setiap minggu pula Mala mulai sedikit demi sedikit belajar mengenai arti cinta. Berbagai hal kocak nan konyol pun terjadi di klinik gigi ini.

Sunday, November 11, 2012

Adat Pernikahan Bengkulu Selatan

Waktu libur lebaran 2012 lalu di rumah disuruh bersih-bersih, beres-beres, dan memilah-milah barang-barang dari jaman dulu. Eh, gak sengaja nemu tulisan dari masa-masa SMA. Salah satunya tentang "Adat Pernikahan Bengkulu Selatan" ini. Tulisan ini dulu dibuat untuk tugas pelajaran kesenian. Supaya semua orang bisa kenal dengan Bengkulu Selatan yang tercinta, maka penulis akan berbagi info ini. Nih tulisannya....


Pada zaman dahulu jika ingin mengadakan pernikahan diadakan beberapa acara yang memakan waktu cukup lama. Biasanya yang pertama kali dilakukan adalah bedendang mutus tari. Disebut bedendang mutus tari karena di dalam acara ini ada lantunan syair-syair, pantun, atau ayat-ayat suci Al-qur’an. Yang melakukan bedendang ini semuanya harus bapak-bapak, minimal 10 orang. Alat yang digunakan adalah vocal, rebana, dan biola. Dalam bedendang mutus tari ini juga dilakukan beberapa tarian seperti tari selendang, tari saputangan, tari mak inang, dan lain-lain.

Setelah bedendang mutus tari diadakan acara gegerit. Sebagai acara pembuka dalam gegerit dilakukan tari andun kebanyakan, tari andun ini caranya maju 7 langkah, mundur 4 langkah. Selanjutnya diadakan tari andun lelawanan. Orang yang mengatur dalam tari andun lelawanan disebut bujang inang. Kostum dalam tari andun lelawanan bagi wanita adalah kebaya, sanggul, kain, dan selendang, bagi laki-laki adalah peci, jas, kain, dan kemeja. Yang melakukan tari andun lelawanan ini harus benar-benar masih bujang dan gadis, jika ada yang ketahuan tidak bujang atau gadis tapi menari akan dikenakan sanksi (tejambar).

Saturday, November 10, 2012

Rumah Itu......

Cerpen ini ditulis pada masa transisi antara SD-SMP, heheheh.....
Ditemukan waktu beres-beres rumah pas libur lebaran 2012, hohoho
Begini ceritanya....


Cerita ini bermula ketika keluarga Pak Mustofa pindah ke sebuah rumah di kota kecil, mereka pindah karena Pak Mustofa dipekerjakan di sebuah kantor di kota itu. Pak Mustofa mempunyai seorang anak perempuan bernama Vira, ia disekolahkan di SD Padas, ia satu sekolah dengan kedua tetangganya Vina dan Feri. Mereka bertiga sangat akrab, mereka setiap hari pergi dan pulang sekolah bersama.
        Suatu siang mereka pulang sekolah sambil berbincang-bincang tentang sebuah rumah di ujung jalan yang menurut kabar angin berhantu, dan mereka memutuskan untuk menyelidiki rumah itu. Setelah makan siang mereka berkumpul dan langsung pergi ke rumah misterius itu. Setelah sampai di sana mereka mengetuk pintu sambil mengucapkan salam, dan terdengar jawaban dari dalam “Siapa itu?”, dan ketika pintu terbuka terlihat seorang lelaki yang berjalan terseok-seok. Tak lama kemudian mereka bertigasudah duduk di dalam rumah misterius itu sambil berbincang-bincang dengan lelaki penghuni rumah itu. Setelah puas berbincang-bincang mereka bertiga pamit pulang. Di perjalanan pulang mereka masih asyik membicarakan perbincangan mereka tadi dengan lelaki pemilik rumah misterius yang aneh tingkah lakunya, akhirnya mereka sepakat untuk melanjutkan penyelidikan terhadap rumah misterius itu.
        Tak terasa telah seminggu berlalu sejak mereka bertiga memulai penyelidikan terhadap rumah misterius itu, dan sampai saat ini mereka belum membuahkan hasil. Suatu malam Vira mendengar tangisan seorang wanita dari rumah itu. Keesokan harinya Vira menceritakan kejadian yang dialaminya tadi malam kepada Vina dan Feri, dan mereka memutuskan untuk mendatangi rumah misterius itu lagi sepulang sekolah nanti. Setelah makan siang, mereka pamit kepada kedua orang tua mereka dan langsung menuju ke rumah misterius. Sesampainya di rumah misterius mereka mengintip dari jendela ke dalam rumah misterius. Terlihat sebuah kamar terbuka, padahal kata lelaki tua yang pernah mereka temui di rumah itu kamar itu adalah sebuah gudang yang tidak terpakai lagi karena ketika pintu itu dikunci, kuncinya patah. Dari dalam gudang itu terdengar suara tangisan seorang perempuan, “Itu suara tangisan yang aku dengar tadi malam.” Kata Vira. Tiba-tiba Feri terbatuk, terdengar suara bentakan dari dalam rumah itu, “Siapa itu!!!”. Mereka bertiga segera bersembunyi dan melihat lelaki tua yang pernah mereka temui di rumah itu keluar, mereka melihat lelaki tua itu berjalan dengan tegapnya sedangkan seminggu yang lalu mereka bertemu dengannya lelaki tua berjalan terseok-seok. Setelah lelaki tua itu masuk ke dalam kembali mereka segera pulang. Di perjalanan mereka masih terheran-heran melihat perubahan yang terjadi pada lelaki tua itu.